BAB IV
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN
DAN DAMPAK TERHADAP PEMABANGUANAN
StandarKompetensi : 1. Memahami
permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi
Dasar : 1.4. Mendsekripsikan permasalahan kependudukan dan dampaknya
terhadap pembangunan.
Tujuan
Umum : Setelah pembelajaran ini siswa mampu menjelaskan permasalahan permasalahan kependudukan dan
dampaknya terhadap pembangunan.
Tujuan
Khusus : Setelah pembelajaran ini siswa diharapkan
mampu menjelaskan permasalahan
kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan serta usaha untuk
mengatasinya.
Deskripsi
Indonesia
merupakan salah satu Negara yang padat penduduaknya, dengan kondisi seperti ini
pastilah menghadapi permasalahan kependudukan. Hal itu dikarenakan banyaknya penduduk
dan kurangnya lapangan pekerjaan. Berikut akan dibahas permasalahan
kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan.
A. Pengertian
Masalahan kependudukan
Penduduk adalah sekumpulan manusia yang bertempat tinggal
pada daerah tertentu dalam waktu tertentu. Sedangkan perubahan jumlah penduduk
dari waktu ke waktu disebut dinamika penduduk . Bertambah atau berkurangnya
penduduk suatu negara atau daerah ditentukan oleh kelahiran, kamatian, dan
migrasi. Selain faktor demografi, pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh faktor
sosial, politik, ekonomi dan budaya.
Masalah kependudukan di Indonesia ditandai dengan jumlah
penduduk yang banyak, pertumbuhan penduduk yang tinggi, persebaran penduduk
tidak merata, komposisi penduduk yang kurang menguntungkan dan arus urbanisasi
tinggi.
Peningkatan jumlah penduduk memang dapat menguntungkan
apabila disertai dengan peningkatan mutu penduduk, karena penduduk yang bermutu
dapat menunjang pembangunan. Penduduk yang tidak bermutu hanya akan menjadi
beban negara dan akan menghambat pembangunan. Jadi masalah kependudukan adalah
masalah yang berhubungan dinamika kependudukan.
B. Masalah Kependudukan di
Indonesia
1. Masalah penduduk yang
bersifat kuantitatif (kuantitas)
a. Jumlah penduduk yang besar
Manfaat
jumlah penduduk yang besar
1. Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber
daya alam
2. Mempertahankan keutuhan Negara dari ancaman
yang berasal dari bangsa lain.
Dampak dari jumlah penduduk yang besar
1. Meningkatkan kebutuhan akan berbagai
fasilitas sosial.
2. meningkatkan persaingan dalam dunia kerja
sehingga mempersempit lapangan dan peluang kerja.
3. Meninkatkan angka pengangguran (bagi yang
tidak mampu bersaing) serta meningkatkan angka kriminalitas.
Upaya penanggulangannya
1. Mencanangkan program keluarga berencana (KB)
sebagai gerakan nasional dengan cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB
melalui jalur pendidikan, mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepada pasangan
usia subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak.
2. Menetapkan undnag-undang perkawinan yang
didalamnya mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah.
3. Membatasi pemberian tunjangan anak bagi
PNS/ABRI hanya sampai anak ke dua.
b. Pertumbuhan penduduk cepat
Dampak
pertumbuhan penduduk yang cepat
Permasalahn
kependudukan yang ditimbulakan dari pertumbuhan penduduka memiliki kesamaan
dengan permasalahan yang ditimbulkan dari banyaknya jumlah penduduk.
Upaya penaggulangannya
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan
dalam menjadi pelopor (aseptor) keluarga berncana.
2. Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam
bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.
3. Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar
bagi masyarakat dari 6 tahun manjadi 9 tahun.
c. Persebaran peduduk yang tidak merata
(kepadatan penduduk)
Dampak persebaran penduduk yang tidak merata.
1. Munculnya kawsan-kawasan kumuh kota dengan
rumah-rumah yang tidak layak huni.
2. Sulitnya persaingan di dunia kerja sehingga
menyebabkan merebaknya sector-sektor informal, seperti pedagang kaki lima,
pengamen, dan sebagainya yang terkadang keberadaannya dapat mengganggu
ketertiban.
3. Turunnya kualitas lingkungan (lingkugan
kotor/tercemar)
4. Terganggunya stabilitas keamanan (tidak
kondusif)
Upaya penanggulanganya.
1. Melaksanakan program transmigrasi
2. Melaksanakan program pemerataan pembangunan
dengan cara mendistribusikan perusahaan atau industri di pinggir kota (dekat
kawasan pedesaan) di pulau-pulau selain pulau Jawa.
3. Mengkapi sarana dan prasarana sosial
masyarakat hingga kepelosok desa, sehingga pelayanan kebutuhan sosial ekonomi
masyarakt desa dapat dipenuhi sendiri dan dapat mencegah atau mengurangi arus
urbanisasi.
2. Masalah Penduduk yang bersifat kualitatif (Kualitas)
Mutu atau kualitas penduduk adalah taraf kehidupan atau
tingkat kehidupan penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidup utama, antara lain
kebutuhan akan makanan, pakaian, perumahan, kesehatan dan pendidikan.
Ciri-ciri
penduduk yang rendah antara lain :
1. Kekurangan makanan dan pakaian
2. Banyak perumahan kumuh
3. Sebagian besar penduduk berpendidikan rendah
4. Kebutuhan rekreasi tak terpenuhi
a. Tingkat
pendidikan yang rendah
Usaha
mencerdaskan bangsa dapat dicapai melalui pendidikan karena pendidikan
berfungsi meningkatkan mutu sumber daya manusia. Semakin tinggi pendidikan yang
dicapai, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dimiliki.
Dampak
tingkat pendidik yang rendah
Rendahnya
tingkat pendidikan penduduk akan berdampak pada kemampuan penduduk tersebut
dalam memahami dan menghadapi kemajuan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penduduk yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memahami dan beradaptasi
dalam menghadapi perkembangan zaman, sehingga mereka akan lebih produktif dan
inovatif.
Hal-hal
yang mempengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia.
1. Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya
pendidikan sehingga mereka tidak perlu sekolah tinggi (khusus anak perempuan)
2. Rendahnya penerimaan perkapital sehingga
orang tua tidak mampu menyekolahi anaknya lebih lanjut, atau bahkan tidak
bersekolah sama sekali.
3. Kurang memadainya sarana dan prasarana
pendidikan khususnya di pedesaan dan daerah-daerah terpencil
4. Keterbatasan anggaran dan kemampuan
pemerintah dalam mengusahakan program pendidikan yang terjangkau masyarakat.
Upaya penanggulangannya.
1. Melaksanakan program wajib belajar 9 tahun.
2. Mendorong kesadaran masyarakat yang mampu
atau badan-badan usaha untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang kurang
mampu.
3. Menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi
khususnya bagi siswa berprestasi yang kurang mampu.
4. Membuka jalur-jalur pendidikan alternatif
atau non formal (seperti kursus-kursus keterampilan) sehingga dapat memperkaya
kemampuan atau kualitas seseorang.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana
dan prasarana belajar mengajar hingga kepelosok desa.
b. Tingakat Kesehatan Penduduk yang Rendah
Dampak
kesehatan penduduk yang rendah
Tingkat kesehatan penduduk Indonesia sangat rendah
karena sasaran kesehatan kurang memadai, masyarakat kurang memahami kesehatan
akibat tingkat pendidikan yang rendah, dan masyarakat yang kurang mampu lebih
senang berobat ke dukun. Selain itu generasi yang tidak tercukupi gizi tentu
akan memiliki kondisi fisik dan psikis yang kurang jika dibandingkan dengan
generasi yang tercukupi gizinya, hal ini sangat berpengaruh pada pola pikir,
ketahanan belajar dan kreativitasnya.
Upaya penanggulangannya
1. Menjalin kerja sama dengan badan kesehatan
dunia (WHO) dalam mengadakan program kesehatan serta peningkatan gizi
masyarakat. Misalnya pecan imunisasi nasional, serta standarisasi obat dan
makanan.
2. Meningkatkan program pemerataan kesehatan
dengan cara melengkapi sarana dan prasarana kesehatan yang meliputi tenaga
medis, obat-obatan dan alat-alat penunjang medis lainnya hingga ke pelosok
desa.
3. Mengimbau penggunaan dan penyediaan
obat-obatan generik bermutu sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat.
4. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat,
misalnya melalui program asuransi kesehatan keluarga miskin (askeskin) untuk
keluarga miskin (prasejahtera).
c. Tingkat kemakmuran yang rendah
Besarnya
penghasilan dapat mempengaruhi taraf hidup manusia. Taraf hidup suatu bangsa
dipengaruhi oleh pendapatan rata-rata perkapital bangsa tersebut. Pendapatan
perkapital adalah banyaknya pendapatan kotor nasional dalam satu tahun dibagi
jumlah penduduk. Pendapatan perkapital itu dipengaruhi oleh besar kecilnya
pendapatan ekonomi nasional dalam satu tahun yang disebut GNP (Gross National
Product) dan perkembangan jumlah penduduk.
Produk
Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah indeks yang
menggambarkan tingkat kemakmuran suatu bangsa.
Indeks
adalah jumlah nilai/harga seluruh bangsa dan harga yang dihasilkan oleh bangsa
dalam tahun tertentu.
Upaya meningkatkan pendapatan perkapital yaitu dengan :
1. Meningkatkan pendapatan nasional,
2. Menekan laju pertumbuhan penduduk
3. Menigkatkan produktivitas nasional
Dampak tingkat kemakmuran rendah
Rendahnya pendapatan perkapital akan
berdampak pada kelangsungan pelaksanaan pembangunansuatu negara. Beberapa
rencana pembangunan akan sulit diwujudkan karena pemerintah tidak memiliki
anggaran yang cukup untuk membiayai pelaksaan pembangunan. Akibatnya keadaan
Negara menjadi statis, tidak berkembang karena tidak mengalami kemajuan.
Upaya penanggulangannya
1. Memberikan subsidi keluarga miskin melalui
berbagai program sosial
2. Memberi keringanan biaya pendidikan dan
kesehatan untuk masyarakat kurang mampu.
3. Meningkatkan standar upah buruh atau upah
minimum kota.
4. Memberikan modal atau pinjaman lunak dan
pelatihan kepada para pengusaha mikro dan pengusaha kecil agar dapat bertahan
atau dapat lebih berkembang.
5. Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana
sosial, misalnya penyediaan air bersih, WC Umum, perbaikan lingkungan, ataupun
sarana sanitasi lainnya.