BAB II
DINAMIKA PENDUDUK
StandarKompetensi : 1. Memahami
permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi
Dasar : 1.2. Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan
upaya penanggulangannya.
Tujuan
Umum : Setelah pembelajaran ini siswa mampu menjelaskan pengertian dinamika
penduduk dan permasalah kependudukan serta upaya penanggulangannya.
Tujuan
Khusus : Setelah pembelajaran ini siswa diharapkan
mampu menjelaskan macam –macam aspek kependudukan, memahami faktor pendorong
dan penghambat kelahiran dan kematian, dan menjelaskan kondisi penduduk
Indonesia dengan piramida penduduk dan menyajikannya dalam bentuk peta, table,
dan grafik.
Deskripsi
Indonesia
merupakan yang padat penduduknya, dengan kondisi seperti ini Indonesia banyak
dilanda permasalahan. Antara lain masalah ekonomi, sosial, sampai pada masalah
lingkungan hidup sehingga banyak rakyat miskin di Indonesia. Untuk mengatasi
hal tersebut, akan disampaikan ulasan materi sebagai berikut.
A. Pertumbuhan
Pendudukan
Indonesia adalah Negara kepulauan yang
memiliki potensi sumber daya manusia sangat besar. Setiap detik terjadi
perubahan pada data kependudukan yang disebabkan oleh adanya kelahiran,
kematian, dan perpindahan penduduk. Kondisi inilah yang disebut sebagai dinamika
kependudukan Indonesia.
Sehingga dapat diartikan, dinamika
penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang
disebabkan oleh tiga faktor yaitu, kelahiran (nartalitas), kematian
(mortalitas) dan perpindahan (migrasi).
Data jumlah penduduk diperoleh melalui
sensus penduduk, registrasi penduduk, dan survey penduduk. Sensus Penduduk atau
cacah jiwa yaitu penghitungan jumlah penduduk oleh Pemerintah dalam jangka
waktu tertentu secara serentak. Sensus penduduk dilaksanakan tiap 10 tahun dan
dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kegiatan sensus penduduk
meliputi kegiatan pengumpulan, pengolahan, penilaian, penganalisaan dan
penyajian data-data kependudukan. Data yang disajikan mencakup data demografi,
sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.
Sensus
penduduk terdiri dari dua, yaitu:
•
Sensus de facto yaitu
penghitungan/pencacahan terhadap setiap penduduk yang berada di suatu wilayah
ketika sensus dilaksanakan.
•
Sensus de yure yaitu
penghitungan/pencacahan terhadap penduduk yang benar-benar bertempat tinggal di
wilayah pelaksanaan sensus.
Survei penduduk, yaitu kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data
statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu. Survei yang dilakukan meliputi
survei ekonomi nasional, survei angkatan kerja nasional dan Survei Penduduk
Antar Sensus (SUPAS). Sedangkan registrasi yaitu proses kegiatan pemerintah
yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan
tempat tinggal dan perubahan pekerjaan secara rutin. Pencatatan ini terutama
dilakukan di tingkat pemerintah terendah yaitu kelurahan.
Kompleksitas dinamika penduduk
memunculkan berbagai permasalahan kependudukan. Beberapa masalah kependudukan
yang muncul antara lain pertumbuhan, persebaran, dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk setiap saat dapat
bertambah atau berkurang, tetapi bisa juga tetap. Ada dua faktor yang menambah
jumlah penduduk.
a.
Faktor alami (natural increase)
Pertumbuhan penduduk alami yaitu
pertumbuhan penduduk yang dapat di hitung jumlahnya berdasarkan selisih antara
tingkat kelahiran dan tingkat kematian.
Rumus:
Pn = Po + ( L – M )
Keterangan:
Pn
= Jumlah penduduk pada tahun tertentu (setelah penambahan).
Po
= Jumlah penduduk pada awal tahun hitungan (sebelum penambahan).
L
= Lahir (kelahiran).
M
= Mati (kematian).
Migrasi juga dapat dihitung jumlahnya
berdasar selisih jumlah imigrasi dan emigrasi.
Rumus:
Pn = Po + (Mi – Mo)
Keterangan:
Pn
= Jumlah penduduk pada tahun tertentu (setelah penambahan)
Po
= Jumlah penduduk pada awal tahun hitungan (sebelum penambahan).
Mi
= Migrasi masuk
Mo
= Migrasi keluar
b.
Faktor sosial (social increase)
Yaitu pertambahan penduduk yang
disebabkan yang diperoleh dari selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian
ditambah selisih jumlah imigrasi dengan jumlah emigrasi, di hitung dengan rumus
berikut:
Rumus:
Pn = Po + {(L – M)+(Mi – Mo)}
Ada dua cara mengukur pertumbuhan penduduk :
1. Pertumbuhan
penduduk per decade, yaitu persentase pertumbuhan penduduk dalam jangka waktu
sepuluh tahun.
2. Pertumbuhan
penduduk per periode, yaitu pertumbuhan penduduk dihitung tiap tahun, dengan
rumus : Pn = Po + (1 – r)n
Keterangan:
Pn = Jumlah penduduk
pada tahun tertentu
Po = Jumlah penduduk
pada awal tahun hitungan
r = Tingkat
pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
n = Jumlah tahun antara o hingga n
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertambuhan
Penduduk.
1. Kelahiran (nartalitas) :
a.
Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/ CBR),
Ialah banyaknya kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per tahun.
Keterangan :
CBR : Tingkat kelahiran kasar
B : Jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu
P : Jumlah penduduk (populiasi) pada pertengahan tahun
K : Konstanta (1000)
Angka kelahiran dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Rendah, apabila CBR
kurang dari 20
2. Sedang, apabila CBR
antara dari 20 – 30
3. Tinggi, apabila CBR lebih
dari 30
b.
Angka kelahiran menurut umur (Age Specific Birth Rate/ ABSR), Ialah
angka yang menunjukkan jumlah kelahiran setiap 1000 wanita golongan umur
tertentu per tahun.
Keterangan :
ASBRx : Tingkat kelahiran khusus kelompok umur x
Bx : Jumlah anak yang lahir dari wanita
umur x
P : Jumlah wanita pada kelompok umur x
X : Umur wanita pada
kelompok tertentu
K : Bilangan Konstanta (1000)
2. Kematian (mortalitas) :
a.
Angka kematian kasar (Crude Death Rate/ CDR),
Ialah angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk per tahun.
Keterangan :
CDR : Tingkat Kematian kasar
D : Jumlah kematian
P : Jumlah penduduk (populiasi) pada pertengahan tahun
K : Konstanta (1000)
Angka kematian dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Rendah, apabila CDR
kurang dari 10
2. Sedang, apabila CDR
antara dari 10 – 20
3. Tinggi, apabila CDR lebih
dari 20
b.
Angka kematian menurut umur (Age Specific Death Rate/ ASDR), Ialah
Banyanknya angka kematian pada kelompok umur tententusetiap 1000 penduduk dalam
kelompok umur yang sama.
Keterangan :
ASBRx : Tingkat kematian khusus kelompok umur x
Dx : Jumlah kematian pada kelompok umur
x
P : Jumlah penduduk kelompok umur x pada pertengahan tahun
K : Bilangan Konstanta (1000)
3. Perpindahan penduduk (Migrasi),
yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah atau nagara ke daerah atau negara
lain.
a. Migrasi
Internasional, yaitu perpindahan penduduk yang dilakukan antar negara.
Migrasi Internasional di bedakan menjadi Imigrasi dan Emigrasi.
1)
Imigrasi, yaitu masuknya
penduduk dari suatu negara ke dalam suatu Negara lain dengan tujuan menetap di
negara yang dituju.
2)
Emigrasi, yaitu keluarnya
penduduk dari suatu negara menuju ke negara lain dengan tujuan menetap di
negara yang dituju.
3) Remigrasi, yaitu perpindahan penduduk untuk
kembali ke Negara asalnya.
b. Migrasi
Nasional, yaitu proses perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi
nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1) Transmigrasi,
yaitu perpindahan dari salah satu pulau/provinsi untuk menetap di pulau/provinsi
lain dalam wilayah negara.
2) Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota
besar.
3) Ruralisasi,
yaitu perpindahan penduduk dari perkotaan ke daerah pedesaan.
C. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat
Kelahiran dan Kematian.
*
Kelahiran (nartalitas)
Faktor-faktor
pronartalitas (pendorong kelahiran)
1. Kawin usia muda
2. Anggapan banyak anak banyak rezeki
3. Anak sebagai penentu status sosial keluarga
4. Tingkat kesehatan yang rendah menyebabkan
orang tua cenderung mempunyai banyak anak sebagai cadangan.
Faktor-faktor
antinartalitas (penghambat kelahiran)
1. Adanya program keluarga berencana (KB)
2. Penundaan usia kawin muda
3. Adanya undang-undang perkawinan
4. Pembatasan tunjangan anak bagi pegawai negeri
*
Kematian (mortalitas)
Faktor-faktor
promortalitas (pendorong kematian)
1. Fasilitas kesehatan yang belum memadai
2. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan
3. Bencana alam yang meminta korban jiwa
4. Peperangan, kecelakaan lalulintas, dan
pembunuhan / bunuh diri
Faktor-faktor
antimortalitas (penghambat kematian)
1. Fasilitas kesehatan yang memadai
2. Kesadaran yang tinggi masyarakat terhadap pentingnya kesehatan
3. Lingkungan yang bersih dan sehat
4. Keadaan gizi yang baik
5. Ajaran agama yang melarang untuk bunuh diri
D. Tingkat Kepadatan Penduduk Tiap-Tiap Provinsi dan Pulau-Pulau di Indonesia
Kepadatan
penduduk (population density) adalah
perbandingan jumlah penduduk di suatu daerah dengan luar daerah dalam satuan
luas tertentu, seperti km2 dan per mil2. Kepadatan
penduduk berbeda-beda antara daerah satu dengan lainnya. Faktor geografis yang
mempengaruhi kepadatan penduduk satu daerah dengan dearah lain, di antaranya
adalah :
1) Kesuburan
tanah yang berbeda 4) lokasi
2) Topoggrafi
(relief) 5) Air
3) Iklim 6)
Sosial ekonomi
Kepadatan penduduk dapat di golongkan menjadi
kepadatan penduduk umum (aritmatik), kepadatan penduduk agraris dan kepadatan
ekonomis.
1) Kepadatan
penduduk umum, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah penduduk
dengan setiap 1 km2 luas
wilayah yang di tempatinya.
2) Kepadatan
penduduk agraris, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan anatara jumlah
rata-rata penduduk petani setiap 1 km2 luas lahan pertanian.
3) Kepadatan
fisiologis atau ekonomis, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara
jumlah penduduk yang dapat dijamin kehidupannya setiap 1 km2 luas kesatuan lahan produktif.
E. Kondisi Penduduk Indonesia
Berdasarkan Bentuk Piramida Penduduknya
Piramida penduduk adalah grafik tentag
penduduk yang berbentuk seperti piramida yang disusun atas dasar komposisi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
1. Macam – macam
Bentuk Piramida
a. Piramida Ekspansif (penduduk muda), yaitu pramida yang
menggambarkan sebagain besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Jumlah
kelahiran lebih tinggi dari pada jumlah kematian.
b. Piramida
Konstruktif (penduduk tua), yaitu piramida yang menggambarkan jumlah penduduk
usia muda lebih sedikit dari pada penduduk tua. Jumlah kematian lebih besar
dari pada kelahiran.
c. Piramida
Stasioner (penduduk seimbang), yaitu piramida yang menggambarkan jumlah
penduduk usia muda dan usia tua seimbang. Jumlah kelahiran dan kematian rendah
sehingga jumlah penduduk tetap.
2. Piramida
Penduduk Indonesia
Secara umum bentuk piramida
penduduk Indonesia termasuk piramida penduduk ekspansif atau piramida bentuk
limas, karena angka kelahiran cukup tinggi daripada angka kematian. Jumlah
penduduk di Indonesia di ASEAN menempati urutan nomor satu sedangkang di dunia
Indonesia menempati urutan ke empat setelah, RRC, India dan Amerika Serikat.
3. Manfaat
Piramida Penduduk
a. Mengetahui pertumbuhan jumlah penduduk suatu Negara atau daerah.
b. Mengetahui
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
c. Mengetahui golongan penduduk produktif dan tidak produktif
d. Memprediksi
jumlah penduduk suatu negera di masa depan.
4. Menghitung
Sex Ratio dan Ratio beban ketergantungan.
Rasio
adalah perbandingan antara penduduk menurut jenis kelamin dan berbagai gejala
atau perangkat yang dapat dinyatakan dengan angka.
a. Rasio
jenis kelamin (Sex Ratio), yaitu
perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan pada suatu wilayah
dalam jangka waktu tertentu.
Keterangan :
L : Jumlah laki-laki
P : Jumlah perempuan
b. Rasio
beban tanggungan (dependency ratio),
angka yang menyatakan perbandingan antara kelompok umur nonproduktif terhadap
kelompok umur produktif. Usia produktif dari 15-64 tahun, sedangkan usia non
produktif mulai dari 0-14 tahun dan diatas 65 tahun.
5. Angka Usia Harapan
Hidup
Angka adalah rata-rata tahun hidup yang dijalani
oleh penduduk yang baru saja dilahirkan. Contohnya angka harapan hidup waktu
lahir artinya rata-rata tahun kehidupan yang akan dijalani oleh bayi yang baru
lahir.
Manfaat mengetahui angka harapan hidup pada suatu
umur tertentu merupakan indikator yang baik untuk menunjukkan tingkat sosial
ekonomi penduduk di suatu Negara atau daerah tertentu.
6. Dampak Ledakan
Penduduk dan Upaya Mengatasinya.
a. Beberapa
permasalahan yang timbul akibat ledakan penduduk.
1. Ledakan
penduduk tanpa di ikuti penyediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran.
2. Pengangguran
menimbulkan kemiskinan.
3. Kemiskinan
berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan penduduk.
4. Jika
pendidikan dan kesehatan rendah berarti kualitas SDM menjadi rendah.
5. Jika kualitas
rendah, berarti produktifitas penduduk rendah.
6. Jika
produktivitas rendah, GNP juga rendah
7. Jika GNP
rendah pembangunan nasional dan daya sing juga rendah.
8. Akibat lain
memungkinkan banyak terjadi kriminalitas, perumahan kumu, dan lain-lain.
b. Beberapa
usaha untuk mengatasi permasalahan penduduk akibat ledakan penduduk
1. Bidang
Ekonomi
a) Program
intensifikasi pertanian
b) Program
pemerataan industri
c)
Pertumbuhan dan perkembangan industri kecil
2. Bidang
Pendidikan
a) Program
wajib belajar
b)
Pertambahan penduduk
c) Pendirian sekolah-sekolah formal
3. Bidang Kesehatan
a) Program
KB
b)
Penambhan fasilitas kesehatan seperti posyandu, puskesmas, poliklinik
dan rumah sakit
c) Program
penyuluhan kesehatan masyarakat.
4. Bidang
Persebaran Penduduk
Transmigrasi
merupakan upaya yang dilakukan untuk memeratakan kepadatan penduduk dengan cara
memindahkan penduduk yang dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang
jarang penduduknya. Di Indonesia, transmigrasi telah dilakukan pemerintah sejak
beberapa puluh tahun yang lalu. Transmigrasi dibagi menjadi 2 yaitu :
• Transmigrasi
umum, yaitu yang dilakukan oleh pemerintah baik prakarsa, pembiayaan maupun
penempatannya.
• Transmigrasi
swakarsa berbantuan bila prakarsa oleh penduduk dan lainnya pemerintah dan
swakarsa murni bila prakarsa dan pembiayaannya oleh penduduk sendiri.
7. Menyajikan
Informasi Kependudukan dalam Bentuk Peta, Tabel dan Grafik
Data kependudukan yang telah
disusun dalam bentuk table mudah dibaca dan dipahami. Biasanya data-data
kepndudukan disusun berurutan ke bawah berdasarkan tema data tersebut.
Peta-peta yang menyajikan
informasi kependudukan sering dinamakan peta statistik. Peta statistik untuk
menyajikan informasi kependudukan biasanya digambarkan dengan tiga jenis
simbola, yaitu titik (dot), warna (shading), dan aliran (flows).
Dari data kependudukan yang
berupa angka-angka dapat ditampilkan dalam bentuk diagram atau grafik, akan
lebih mudah lagi untuk membacanya. Bentuk-bentuk diagram yang digunakan untuk
menyajikan data kependudukan meliputi tiga macam, yaitu diagram batang, diagram
garis, dan diagram lingkaran (piegraph).
Urutan dalam penyajian data
kependudukan adalah sebagai berikut :
a. Menampilkan
data berupa table penduduk
b. Garis
table tersebut ditampilkan dalam bentuk grafik
c. Dari
table ditampilkan dalam bentuk tematik.
F. Jenis-jenis Migrasi dan
Faktor Penyebabnya
Mobilitas penduduk adalah gerakan
atau arus perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Mobilitas
dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal.
Mobilitas vertikal disebut dengan perubahan status seseorang, sedangkan migrasi
merupakan bagian dari mobilitas penduduk khusunya mobilitas horizontal.
1. Migrasi (mobilitas permanen)
a. Migrasi
Internasional, yaitu perpindahan penduduk yang dilakukan antar negara.
Migrasi Internasional di bedakan menjadi Imigrasi dan Emigrasi.
1) Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke
dalam suatu Negara lain dengan tujuan menetap di negara yang dituju.
2) Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara
menuju ke negara lain dengan tujuan menetap di negara yang dituju.
3) Remigrasi, yaitu perpindahan penduduk untuk kembali ke Negara
asalnya.
b. Migrasi
Nasional, yaitu proses perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi
nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1) Transmigrasi, yaitu perpindahan dari salah satu pulau/provinsi
yang padat penduduknya untuk menetap di pulau/provinsi lain yang jaran
penduduknya dalam wilayah negara. Adapun jenis-jenis transmigrasi antara lain,
tansmigrasi local, swakarya, umum, sektoral, keluarga, spontan dan bedol desa.
Adapun tujuan pemerintah
menggalngkan program transmigrasi, antara lain :
a) Meningkatkan taraf hidup rakyat
b) Meningkatkan pendidikan
latihan kerja
c) Meningkatkan pertahanan
dan keamanan nasional
d) Memberi kesempatan kerja
bagi petani yang memerlukan tanah
2) Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari
kota kecil ke kota besar. Adapun faktor pendorong urbanisasi yang terdapat di
desa antara lain :
1. Lahan pertanian yang sempit
2. Kurangnya lapangan kerja di desa
3. Upah tenaga kerja di desa rendah
4. Kurangnya fasilitas-fasilitas di desa
Sedangkan faktor penarik
dari kota, antara lain :
1. Kesempatan kerja di kota lebih luas
2. Upah kerja dikota lebih tinggi
3. Fasilitas di kota lebih banyak
3) Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari perkotaan ke daerah
pedesaan.
2. Mobilitas nonpermanan sirkuler
Migrasi sekuler adalah
perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dengan tidak ada niat
untuk menetap didaerah tujuan. Adapun jenis jenis migrasi sirkuler antara lain
:
a)
Penglaju, yaitu perpindahan penduduk dari
tempat tinggal asal menuju ke tempat tujuan yang dilakukan setiap hari pulang
pergi untuk melakukan suatu pekerjaan.
b)
Perpindahan penduduk musiman,
maksudnya perpindahan yang dilakukan hanya bersifat sementara pada musim-musim
tertentu.
Trima kasih .. Bermanfaat bagi saya.
BalasHapustugas akhirnya selesai
BalasHapuskunjungi http://www.lyricku.com and http://www.ituapa.com