Selasa, 06 November 2012

Bahan Ajar Kelas 8 Bab II


BAB II
DINAMIKA PENDUDUK

StandarKompetensi          :    1.     Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi Dasar             :    1.2.  Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya.
Tujuan Umum                   :    Setelah pembelajaran ini siswa mampu menjelaskan pengertian dinamika penduduk dan permasalah kependudukan serta upaya penanggulangannya.
Tujuan Khusus                  :    Setelah pembelajaran ini siswa diharapkan mampu menjelaskan macam –macam aspek kependudukan, memahami faktor pendorong dan penghambat kelahiran dan kematian, dan menjelaskan kondisi penduduk Indonesia dengan piramida penduduk dan menyajikannya dalam bentuk peta, table, dan grafik.

Deskripsi
            Indonesia merupakan yang padat penduduknya, dengan kondisi seperti ini Indonesia banyak dilanda permasalahan. Antara lain masalah ekonomi, sosial, sampai pada masalah lingkungan hidup sehingga banyak rakyat miskin di Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, akan disampaikan ulasan materi sebagai berikut.

A.  Pertumbuhan Pendudukan
               Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki potensi sumber daya manusia sangat besar. Setiap detik terjadi perubahan pada data kependudukan yang disebabkan oleh adanya kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Kondisi inilah yang disebut sebagai dinamika kependudukan Indonesia.
               Sehingga dapat diartikan, dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang disebabkan oleh tiga faktor yaitu, kelahiran (nartalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan (migrasi).
               Data jumlah penduduk diperoleh melalui sensus penduduk, registrasi penduduk, dan survey penduduk. Sensus Penduduk atau cacah jiwa yaitu penghitungan jumlah penduduk oleh Pemerintah dalam jangka waktu tertentu secara serentak. Sensus penduduk dilaksanakan tiap 10 tahun dan dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kegiatan sensus penduduk meliputi kegiatan pengumpulan, pengolahan, penilaian, penganalisaan dan penyajian data-data kependudukan. Data yang disajikan mencakup data demografi, sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.
      Sensus penduduk terdiri dari dua, yaitu:
             Sensus de facto yaitu penghitungan/pencacahan terhadap setiap penduduk yang berada di suatu wilayah ketika sensus dilaksanakan.
             Sensus de yure yaitu penghitungan/pencacahan terhadap penduduk yang benar-benar bertempat tinggal di wilayah pelaksanaan sensus.

               Survei penduduk, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu. Survei yang dilakukan meliputi survei ekonomi nasional, survei angkatan kerja nasional dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Sedangkan registrasi yaitu proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan secara rutin. Pencatatan ini terutama dilakukan di tingkat pemerintah terendah yaitu kelurahan.
               Kompleksitas dinamika penduduk memunculkan berbagai permasalahan kependudukan. Beberapa masalah kependudukan yang muncul antara lain pertumbuhan, persebaran, dan kualitas penduduk.       Jumlah penduduk setiap saat dapat bertambah atau berkurang, tetapi bisa juga tetap. Ada dua faktor yang menambah jumlah penduduk.

      a.      Faktor alami (natural increase)
               Pertumbuhan penduduk alami yaitu pertumbuhan penduduk yang dapat di hitung jumlahnya berdasarkan selisih antara tingkat kelahiran dan tingkat kematian.
      Rumus: Pn = Po + ( L – M )
      Keterangan:
      Pn = Jumlah penduduk pada tahun tertentu (setelah penambahan).
      Po = Jumlah penduduk pada awal tahun hitungan (sebelum penambahan).
      L = Lahir (kelahiran).
      M = Mati (kematian).
               Migrasi juga dapat dihitung jumlahnya berdasar selisih jumlah imigrasi dan emigrasi.
      Rumus: Pn = Po + (Mi – Mo)
      Keterangan:
      Pn = Jumlah penduduk pada tahun tertentu (setelah penambahan)
      Po = Jumlah penduduk pada awal tahun hitungan (sebelum penambahan).
      Mi = Migrasi masuk
      Mo = Migrasi keluar

      b.      Faktor sosial (social increase)
               Yaitu pertambahan penduduk yang disebabkan yang diperoleh dari selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian ditambah selisih jumlah imigrasi dengan jumlah emigrasi, di hitung dengan rumus berikut:
      Rumus: Pn = Po + {(L – M)+(Mi – Mo)}
      Ada dua cara mengukur pertumbuhan penduduk :
      1.      Pertumbuhan penduduk per decade, yaitu persentase pertumbuhan penduduk dalam jangka waktu sepuluh tahun.
      2.      Pertumbuhan penduduk per periode, yaitu pertumbuhan penduduk dihitung tiap tahun, dengan rumus : Pn = Po + (1 – r)n
      Keterangan:
      Pn     = Jumlah penduduk pada tahun tertentu
      Po     = Jumlah penduduk pada awal tahun hitungan
      r        = Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
      n       = Jumlah tahun antara o hingga n
B.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertambuhan Penduduk.

            1. Kelahiran (nartalitas) :
               a. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/ CBR), Ialah banyaknya kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per tahun.

                   

                    Keterangan :
                    CBR  : Tingkat kelahiran kasar
                    B        : Jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu
                    P        : Jumlah penduduk (populiasi) pada pertengahan tahun
                    K        : Konstanta (1000)

                    Angka kelahiran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
                    1. Rendah, apabila CBR kurang dari 20
                    2. Sedang, apabila CBR antara dari 20 – 30
                    3. Tinggi, apabila CBR lebih dari 30

               b. Angka kelahiran menurut umur (Age Specific Birth Rate/ ABSR), Ialah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran setiap 1000 wanita golongan umur tertentu per tahun.

                   

                    Keterangan :
                    ASBRx   : Tingkat kelahiran khusus kelompok umur x
                    Bx           : Jumlah anak yang lahir dari wanita umur x
                    P             : Jumlah wanita pada kelompok umur x
                    X            : Umur wanita pada kelompok tertentu
                    K            : Bilangan Konstanta (1000)

            2. Kematian (mortalitas) :
               a. Angka kematian kasar (Crude Death Rate/ CDR), Ialah angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk per tahun.

                   

                    Keterangan :
                    CDR  : Tingkat Kematian kasar
                    D        : Jumlah kematian
                    P        : Jumlah penduduk (populiasi) pada pertengahan tahun
                    K        : Konstanta (1000)
                    Angka kematian dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
                    1. Rendah, apabila CDR kurang dari 10
                    2. Sedang, apabila CDR antara dari 10 – 20
                    3. Tinggi, apabila CDR lebih dari 20

               b. Angka kematian menurut umur (Age Specific Death Rate/ ASDR), Ialah Banyanknya angka kematian pada kelompok umur tententusetiap 1000 penduduk dalam kelompok umur yang sama.

                   


                    Keterangan :
                    ASBRx   : Tingkat kematian khusus kelompok umur x
                    Dx            : Jumlah kematian pada kelompok umur x
                    P             : Jumlah penduduk kelompok umur x pada pertengahan tahun
                    K            : Bilangan Konstanta (1000)

            3. Perpindahan penduduk (Migrasi), yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah atau nagara ke daerah atau negara lain.
            a.     Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk yang dilakukan antar negara. Migrasi Internasional di bedakan menjadi Imigrasi dan Emigrasi.
                    1)             Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke dalam suatu Negara lain dengan tujuan menetap di negara yang dituju.
                    2)             Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara menuju ke negara lain dengan tujuan menetap di negara yang dituju.
                    3) Remigrasi, yaitu perpindahan penduduk untuk kembali ke Negara asalnya.
            b.     Migrasi Nasional, yaitu proses perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
                    1)   Transmigrasi, yaitu perpindahan dari salah satu pulau/provinsi untuk menetap di pulau/provinsi lain dalam wilayah negara.
                    2)   Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar.
                    3)   Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari perkotaan ke daerah pedesaan.

      C.     Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Kelahiran dan Kematian.

               * Kelahiran (nartalitas)
               Faktor-faktor pronartalitas (pendorong kelahiran)
               1.  Kawin usia muda
               2.  Anggapan banyak anak banyak rezeki
               3.  Anak sebagai penentu status sosial keluarga
               4.  Tingkat kesehatan yang rendah menyebabkan orang tua cenderung mempunyai banyak anak sebagai cadangan.
               Faktor-faktor antinartalitas (penghambat kelahiran)
               1.  Adanya program keluarga berencana (KB)
               2.  Penundaan usia kawin muda
               3.  Adanya undang-undang perkawinan
               4.  Pembatasan tunjangan anak bagi pegawai negeri

               * Kematian (mortalitas)
               Faktor-faktor promortalitas (pendorong kematian)
               1.  Fasilitas kesehatan yang belum memadai
               2.  Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
               3.  Bencana alam yang meminta korban jiwa
               4.  Peperangan, kecelakaan lalulintas, dan pembunuhan / bunuh diri
               Faktor-faktor antimortalitas (penghambat kematian)
               1.  Fasilitas kesehatan yang memadai
               2.  Kesadaran yang tinggi masyarakat terhadap  pentingnya kesehatan
               3.  Lingkungan yang bersih dan sehat
               4.  Keadaan gizi yang baik
               5.  Ajaran agama yang melarang untuk bunuh diri

D.  Tingkat Kepadatan Penduduk Tiap-Tiap Provinsi dan Pulau-Pulau di Indonesia
                    Kepadatan penduduk (population density) adalah perbandingan jumlah penduduk di suatu daerah dengan luar daerah dalam satuan luas tertentu, seperti km2 dan per mil2. Kepadatan penduduk berbeda-beda antara daerah satu dengan lainnya. Faktor geografis yang mempengaruhi kepadatan penduduk satu daerah dengan dearah lain, di antaranya adalah :
                    1)    Kesuburan tanah yang berbeda        4) lokasi
                    2)    Topoggrafi (relief)                            5) Air
                    3)    Iklim                                                 6) Sosial ekonomi
                    Kepadatan penduduk dapat di golongkan menjadi kepadatan penduduk umum (aritmatik), kepadatan penduduk agraris dan kepadatan ekonomis.
              1)   Kepadatan penduduk umum, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah penduduk dengan setiap 1 km2  luas wilayah yang di tempatinya.

                   
              2)   Kepadatan penduduk agraris, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan anatara jumlah rata-rata penduduk petani setiap 1 km2 luas lahan pertanian.
                   
              3)   Kepadatan fisiologis atau ekonomis, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah penduduk yang dapat dijamin kehidupannya setiap 1 km2  luas kesatuan lahan produktif.
                   

E. Kondisi Penduduk Indonesia Berdasarkan Bentuk Piramida Penduduknya
                           Piramida penduduk adalah grafik tentag penduduk yang berbentuk seperti piramida yang disusun atas dasar komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
      1.     Macam – macam Bentuk Piramida
              a.   Piramida Ekspansif (penduduk muda), yaitu pramida yang menggambarkan sebagain besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Jumlah kelahiran lebih tinggi dari pada jumlah kematian.
              b.   Piramida Konstruktif (penduduk tua), yaitu piramida yang menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit dari pada penduduk tua. Jumlah kematian lebih besar dari pada kelahiran.
              c.   Piramida Stasioner (penduduk seimbang), yaitu piramida yang menggambarkan jumlah penduduk usia muda dan usia tua seimbang. Jumlah kelahiran dan kematian rendah sehingga jumlah penduduk tetap.
        2.   Piramida Penduduk Indonesia
                    Secara umum bentuk piramida penduduk Indonesia termasuk piramida penduduk ekspansif atau piramida bentuk limas, karena angka kelahiran cukup tinggi daripada angka kematian. Jumlah penduduk di Indonesia di ASEAN menempati urutan nomor satu sedangkang di dunia Indonesia menempati urutan ke empat setelah, RRC, India dan Amerika Serikat.
        3.   Manfaat Piramida Penduduk
              a.   Mengetahui pertumbuhan jumlah penduduk suatu Negara atau daerah.
              b.   Mengetahui jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
              c.   Mengetahui golongan penduduk produktif dan tidak produktif
              d.   Memprediksi jumlah penduduk suatu negera di masa depan.
        4.   Menghitung Sex Ratio dan Ratio beban ketergantungan.
                    Rasio adalah perbandingan antara penduduk menurut jenis kelamin dan berbagai gejala atau perangkat yang dapat dinyatakan dengan angka.
              a.   Rasio jenis kelamin (Sex Ratio), yaitu perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan pada suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu.

                   
                    Keterangan :
                    L        : Jumlah laki-laki
                    P        : Jumlah perempuan
           
            b.     Rasio beban tanggungan (dependency ratio), angka yang menyatakan perbandingan antara kelompok umur nonproduktif terhadap kelompok umur produktif. Usia produktif dari 15-64 tahun, sedangkan usia non produktif mulai dari 0-14 tahun dan diatas 65 tahun.

                   
      5.     Angka Usia Harapan Hidup
                    Angka adalah rata-rata tahun hidup yang dijalani oleh penduduk yang baru saja dilahirkan. Contohnya angka harapan hidup waktu lahir artinya rata-rata tahun kehidupan yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir.
                    Manfaat mengetahui angka harapan hidup pada suatu umur tertentu merupakan indikator yang baik untuk menunjukkan tingkat sosial ekonomi penduduk di suatu Negara atau daerah tertentu.
      6.     Dampak Ledakan Penduduk dan Upaya Mengatasinya.
              a.   Beberapa permasalahan yang timbul akibat ledakan penduduk.
              1.   Ledakan penduduk tanpa di ikuti penyediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran.
              2.   Pengangguran menimbulkan kemiskinan.
              3.   Kemiskinan berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan penduduk.
              4.   Jika pendidikan dan kesehatan rendah berarti kualitas SDM menjadi rendah.
              5.   Jika kualitas rendah, berarti produktifitas penduduk rendah.
              6.   Jika produktivitas rendah, GNP juga rendah
              7.   Jika GNP rendah pembangunan nasional dan daya sing juga rendah.
              8.   Akibat lain memungkinkan banyak terjadi kriminalitas, perumahan kumu, dan lain-lain.
     
              b.   Beberapa usaha untuk mengatasi permasalahan penduduk akibat ledakan penduduk
              1.   Bidang Ekonomi
                    a)  Program intensifikasi pertanian
                    b)  Program pemerataan industri
                    c)  Pertumbuhan dan perkembangan industri kecil
              2.   Bidang Pendidikan
                    a)  Program wajib belajar
                    b)  Pertambahan penduduk
                    c)  Pendirian sekolah-sekolah formal
              3.   Bidang Kesehatan
                    a)  Program KB
                    b)  Penambhan fasilitas kesehatan seperti posyandu, puskesmas, poliklinik dan rumah sakit
                    c)  Program penyuluhan kesehatan masyarakat.

              4.   Bidang Persebaran Penduduk
                    Transmigrasi merupakan upaya yang dilakukan untuk memeratakan kepadatan penduduk dengan cara memindahkan penduduk yang dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya. Di Indonesia, transmigrasi telah dilakukan pemerintah sejak beberapa puluh tahun yang lalu. Transmigrasi dibagi menjadi 2 yaitu :
                         Transmigrasi umum, yaitu yang dilakukan oleh pemerintah baik prakarsa, pembiayaan maupun penempatannya.
                        Transmigrasi swakarsa berbantuan bila prakarsa oleh penduduk dan lainnya pemerintah dan swakarsa murni bila prakarsa dan pembiayaannya oleh penduduk sendiri.

        7.   Menyajikan Informasi Kependudukan dalam Bentuk Peta, Tabel dan Grafik
                    Data kependudukan yang telah disusun dalam bentuk table mudah dibaca dan dipahami. Biasanya data-data kepndudukan disusun berurutan ke bawah berdasarkan tema data tersebut.
                    Peta-peta yang menyajikan informasi kependudukan sering dinamakan peta statistik. Peta statistik untuk menyajikan informasi kependudukan biasanya digambarkan dengan tiga jenis simbola, yaitu titik (dot), warna (shading), dan aliran (flows).
                    Dari data kependudukan yang berupa angka-angka dapat ditampilkan dalam bentuk diagram atau grafik, akan lebih mudah lagi untuk membacanya. Bentuk-bentuk diagram yang digunakan untuk menyajikan data kependudukan meliputi tiga macam, yaitu diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran (piegraph).
                    Urutan dalam penyajian data kependudukan adalah sebagai berikut :
              a.   Menampilkan data berupa table penduduk
              b.   Garis table tersebut ditampilkan dalam bentuk grafik
              c.   Dari table ditampilkan dalam bentuk tematik.

F.    Jenis-jenis Migrasi dan Faktor Penyebabnya
              Mobilitas penduduk adalah gerakan atau arus perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Mobilitas dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal. Mobilitas vertikal disebut dengan perubahan status seseorang, sedangkan migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk khusunya mobilitas horizontal.
        1.   Migrasi (mobilitas permanen)
            a.     Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk yang dilakukan antar negara. Migrasi Internasional di bedakan menjadi Imigrasi dan Emigrasi.
                    1)             Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke dalam suatu Negara lain dengan tujuan menetap di negara yang dituju.
                    2)             Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara menuju ke negara lain dengan tujuan menetap di negara yang dituju.
                    3) Remigrasi, yaitu perpindahan penduduk untuk kembali ke Negara asalnya.
            b.     Migrasi Nasional, yaitu proses perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
                    1)   Transmigrasi, yaitu perpindahan dari salah satu pulau/provinsi yang padat penduduknya untuk menetap di pulau/provinsi lain yang jaran penduduknya dalam wilayah negara. Adapun jenis-jenis transmigrasi antara lain, tansmigrasi local, swakarya, umum, sektoral, keluarga, spontan dan bedol desa.

                        Adapun tujuan pemerintah menggalngkan program transmigrasi, antara lain :
                    a) Meningkatkan taraf hidup rakyat
                    b) Meningkatkan pendidikan latihan kerja
                    c) Meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional
                    d) Memberi kesempatan kerja bagi petani yang memerlukan tanah

                    2)   Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar. Adapun faktor pendorong urbanisasi yang terdapat di desa antara lain :
                        1.   Lahan pertanian yang sempit
                        2.   Kurangnya lapangan kerja di desa
                        3.   Upah tenaga kerja di desa rendah
                        4.   Kurangnya fasilitas-fasilitas di desa
                        Sedangkan faktor penarik dari kota, antara lain :
                        1.   Kesempatan kerja di kota lebih luas
                        2.   Upah kerja dikota lebih tinggi
                        3.   Fasilitas di kota lebih banyak

                    3)   Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari perkotaan ke daerah pedesaan.

        2.     Mobilitas nonpermanan sirkuler
                     Migrasi sekuler adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dengan tidak ada niat untuk menetap didaerah tujuan. Adapun jenis jenis migrasi sirkuler antara lain :
            a) Penglaju, yaitu perpindahan penduduk dari tempat tinggal asal menuju ke tempat tujuan yang dilakukan setiap hari pulang pergi untuk melakukan suatu pekerjaan.
            b)         Perpindahan penduduk musiman, maksudnya perpindahan yang dilakukan hanya bersifat sementara pada musim-musim tertentu.




2 komentar:

  1. Trima kasih .. Bermanfaat bagi saya.

    BalasHapus
  2. tugas akhirnya selesai
    kunjungi http://www.lyricku.com and http://www.ituapa.com

    BalasHapus